Di negeri langit yang bernama Sky
Light, para peri cahaya hidup diantar bulan dan bintang malam. Setiap peri
tentunya memiliki cahaya dan warna yang berbeda – beda, ada yang memiliki
cahaya biru terang, coklat muda, dan ada yang berwarna kuning seperti milik Elara.
Akan tetapi, cahaya Elara paling
redup diantara peri – peri yang lain. Setiap malam, Elara tetap menari diatas
langit, walaupun peri – peri yang lain mengejeknya dengan kata yang membuat dia
murung. Saat menari diatas langit Elara sering berjumpa dengan trio peri yang
sering mengejeknya yaitu Viona, Seren, dan Kael. Mereka sering mengejek Elara
karena mengaggap cahaya Elera terlalu lemah untuk dilihat makhluk di bumi.
Tapi Elera tetap tersenyum dan bersabar jika diejek atau ditertawakan oleh
trio peri itu.
Di suatu malam saat Elera sedang
menari langit dan menikmati segarnya udara malam hari Viona, Seren, dan Kael
melewati Elera dengan tatapan yang sinis. Lalu, Viona berkata “ Elara oh Elara jika
cahayamu seterang punyaku, pasti makhluk bumi akan menganggap kau ada “. Serena
setelah mendengar perkataan Viona pun dia tertawa terbahak – bahak sedangkan,
Kael dia mejawab “ hahahah pasti makhluk bumi menganggapmu seperti bintang yang
hampir padam “. Elera menunduk dan matanya berkaca – kaca mendengar perkataan
Viona dan Kael, sambil bergetar dia menjawab “ tidak masalah cahayaku tidak
seterang kalian. Asal cahayaku bisa membantu orang itu sudah cukup bagiku “.
Mereka tertawa terbahak – bahak lalu, meninggalkan Elera di langit itu. Mereka
seakan tidak tau bahwa kata – kata sederhana itu akan terbukti di suatu hari
nanti.
Pada pagi hari yang seharusnya
terbit matahari untuk menyinari bumi tetapi, di negeri Sky light terbit awan
hitam yang menandakan akan ada badai. Benar saja selang beberapa waktu badai
datang, angin seakan mengamuk ke negeri Sky Light, hujan turun dengan deras,
dan petir yang sekan mebelah langit menjadi beberapa bagian. Di sela – sela
badai, Elara mendengar suara tangisan dari bawah. Tanpa ragu, Elera turun
kebawah dan mencari sumber suara tersebut, benar saja ada suara tangisan dari
bawah daun yang jatuh. Elera mendekati daun itu dan membukanya, ternyata ada
seekor anak ayam yang sedang menangis ketakutan.
Ketika Elera mendekati anak ayam
itu, sayapnya sudah basah dan tubuhnya semua menggigil. Elera merasa iba dengan
anak ayam itu yang kebetulan dia tidak mengetahui induknya sedang dimana. Lalu,
Elera mengepakkan sayapnya untuk menutupi anak ayam itu agar tidak merasa
kedinginan. Elera berkata “ jangan takut, aku disini akan melindungimu “. Elera
merasa tempat yang tadi tidak aman, jadi Elera menuntun anak ayam itu untuk
berlindung di bawah pohon tua yang baginya tempat paling aman untuk menunggu
badai reda.
Saat badai telah reda, para peri
– peri lain turun begitu pun Viona, Seren, dan Kael. Mereka melihat Elera
sedang memeluk anak ayam yang sedang tertidur dalam dekapannya. Viona, Seren,
dan Kael menyadari ada yang berbeda dengan Elera, selang beberapa menit mereka
melihat cahaya Elera bersinar lebih terang dari peri – peri yang sebelumnya.
Cahaya para peri sebelumnya, telah padam setelah adanya petir yang menyambar
ketika badai. Kael berkata “ Elera kau menyelamatkannya….. “ Elera menanggapi
dengan tersenyum lembut dan membalas “ terkadang cahaya yang redup justru lebih
dibutuhkan di tengah gelapnya langit “.
Sejak kejadian badai pada siang
hari itu, negeri Sky Light berubah. Peri – peri yang dahulu mengejek dan
menertawakan Elera sekarang mereka tidak lagi menertawakannya dan mengejeknya. Mereka
menjadi tau bahwa, kekuatan sejati tidak dipandang dari seberapa terangnya
cahaya, melainkan dari keberanian untuk tetap menyala disaat semuanya gelap. Mungkin
dahulu para peri berfikir, jika cahayanya paling redup dia dianggap paling
remeh dan tidak bisa apa – apa diantar peri yang lain.
Disaat turun hujan di negeri Sky
Light, makhluk hidup dapat melihat cahaya kecil yang timbul diantara awan.
Bukan bintang dan bukan kilat, melainkan cahaya dari seorang peri yang bernama
Elera. Peri yang memiliki hati sabar seluas negeri Sky Light dan dia akan tetap
bersinar untuk dunia yang membutuhkan kehangatannya.