Senin, 13 Oktober 2025

Cahaya yang Menuntun di Tengah Badai

 


Di negeri langit yang bernama Sky Light, para peri cahaya hidup diantar bulan dan bintang malam. Setiap peri tentunya memiliki cahaya dan warna yang berbeda – beda, ada yang memiliki cahaya biru terang, coklat muda, dan ada yang berwarna kuning seperti milik Elara.

 

Akan tetapi, cahaya Elara paling redup diantara peri – peri yang lain. Setiap malam, Elara tetap menari diatas langit, walaupun peri – peri yang lain mengejeknya dengan kata yang membuat dia murung. Saat menari diatas langit Elara sering berjumpa dengan trio peri yang sering mengejeknya yaitu Viona, Seren, dan Kael. Mereka sering mengejek Elara karena mengaggap cahaya Elera terlalu lemah untuk dilihat makhluk di bumi. Tapi Elera tetap tersenyum dan bersabar jika diejek atau ditertawakan oleh trio peri itu.

 

Di suatu malam saat Elera sedang menari langit dan menikmati segarnya udara malam hari Viona, Seren, dan Kael melewati Elera dengan tatapan yang sinis. Lalu, Viona berkata “ Elara oh Elara jika cahayamu seterang punyaku, pasti makhluk bumi akan menganggap kau ada “. Serena setelah mendengar perkataan Viona pun dia tertawa terbahak – bahak sedangkan, Kael dia mejawab “ hahahah pasti makhluk bumi menganggapmu seperti bintang yang hampir padam “. Elera menunduk dan matanya berkaca – kaca mendengar perkataan Viona dan Kael, sambil bergetar dia menjawab “ tidak masalah cahayaku tidak seterang kalian. Asal cahayaku bisa membantu orang itu sudah cukup bagiku “. Mereka tertawa terbahak – bahak lalu, meninggalkan Elera di langit itu. Mereka seakan tidak tau bahwa kata – kata sederhana itu akan terbukti di suatu hari nanti.

 

Pada pagi hari yang seharusnya terbit matahari untuk menyinari bumi tetapi, di negeri Sky light terbit awan hitam yang menandakan akan ada badai. Benar saja selang beberapa waktu badai datang, angin seakan mengamuk ke negeri Sky Light, hujan turun dengan deras, dan petir yang sekan mebelah langit menjadi beberapa bagian. Di sela – sela badai, Elara mendengar suara tangisan dari bawah. Tanpa ragu, Elera turun kebawah dan mencari sumber suara tersebut, benar saja ada suara tangisan dari bawah daun yang jatuh. Elera mendekati daun itu dan membukanya, ternyata ada seekor anak ayam yang sedang menangis ketakutan.

 

Ketika Elera mendekati anak ayam itu, sayapnya sudah basah dan tubuhnya semua menggigil. Elera merasa iba dengan anak ayam itu yang kebetulan dia tidak mengetahui induknya sedang dimana. Lalu, Elera mengepakkan sayapnya untuk menutupi anak ayam itu agar tidak merasa kedinginan. Elera berkata “ jangan takut, aku disini akan melindungimu “. Elera merasa tempat yang tadi tidak aman, jadi Elera menuntun anak ayam itu untuk berlindung di bawah pohon tua yang baginya tempat paling aman untuk menunggu badai reda. 

 

Saat badai telah reda, para peri – peri lain turun begitu pun Viona, Seren, dan Kael. Mereka melihat Elera sedang memeluk anak ayam yang sedang tertidur dalam dekapannya. Viona, Seren, dan Kael menyadari ada yang berbeda dengan Elera, selang beberapa menit mereka melihat cahaya Elera bersinar lebih terang dari peri – peri yang sebelumnya. Cahaya para peri sebelumnya, telah padam setelah adanya petir yang menyambar ketika badai. Kael berkata “ Elera kau menyelamatkannya….. “ Elera menanggapi dengan tersenyum lembut dan membalas “ terkadang cahaya yang redup justru lebih dibutuhkan di tengah gelapnya langit “.

 

Sejak kejadian badai pada siang hari itu, negeri Sky Light berubah. Peri – peri yang dahulu mengejek dan menertawakan Elera sekarang mereka tidak lagi menertawakannya dan mengejeknya. Mereka menjadi tau bahwa, kekuatan sejati tidak dipandang dari seberapa terangnya cahaya, melainkan dari keberanian untuk tetap menyala disaat semuanya gelap. Mungkin dahulu para peri berfikir, jika cahayanya paling redup dia dianggap paling remeh dan tidak bisa apa – apa diantar peri yang lain.

 

Disaat turun hujan di negeri Sky Light, makhluk hidup dapat melihat cahaya kecil yang timbul diantara awan. Bukan bintang dan bukan kilat, melainkan cahaya dari seorang peri yang bernama Elera. Peri yang memiliki hati sabar seluas negeri Sky Light dan dia akan tetap bersinar untuk dunia yang membutuhkan kehangatannya.                   


Rabu, 08 Oktober 2025

Burung Kecil yang Takut Terbang

 


Diantara ranting pohon Nangka, ada sarang kecil yang diisi oleh seekor burung kecil yang bernama Lilo. Tubuhnya kecil, mempunyai sayap yang berawarna coklat muda, dan matanya seperti tetesan embun pagi ketika melihat matahari. Setiap pagi, siang, dan sore dia hanya didalam sarang memandangi burung – burung lainnya berterbangan dan menari bersama angin.

 

Lilo sebenarnya ingin mencoba untuk terbang tetapi dia selalu takut untuk mencoba. Ketika sudah sampai di pucuk ranting pohon dia selalu mengurungan niatnya untuk mencoba terbang, “ aku takut untuk terbang, tetapi aku ingin seperti teman – temanku yang bisa terbang di setiap waktu “ kata Lilo. Lalu, ada sebuah angin yang melewati telinga Lilo dan berkata “ Lilo ayok mencoba pasti kamu bisa, tidak ada kata tidak bisa sebelum kamu mencoba “. Ketika hari sudah menjelang malam Lilo pun masih terngiang – ngiang perkataan dari angin tadi.

 

Pagi hari telah datang, matahari sudah siap menyinari bumi termasuk sarang Lilo. Lilo ingin mencoba terbang lagi, tetapi dia masih saja ragu untuk membuka sayapnya. Lalu, Lilo pun teringat kata angin  yang mengatakan “ tidak ada kata tidak bisa sebelum kamu mencoba “. Ditengah udara pagi hari yang sangat segar untuk dinikmati Lilo pun mencoba untuk terbang. Dia berjalan ke ujung ranting dan mengepakkan sayapnya untuk terbang. Akhirnya Lilo terbang tinggi walaupun dia belum stabil untuk mengendalikan sayapnya tapi dia bisa menyeimbangkannya.

 

Saat Lilo sudah terbang diatas langit, anginpun mendekati Lilo dan berkata “ selamat Liloooo, terbang tidak seburuk itukaaann ???” Lilo menjawab “ iyaa anginn, terbang tidak seburukk ituu “ angin menjawab lagi “ selamatt menarii bersama angiinn Lilooooo!!!!!! “.


Sejak hari itu, Lilo tidak lagi takut. Ia terbang setiap pagi, menari di udara, dan tahu bahwa satu-satunya cara untuk berani adalah dengan mencoba.


 

 


Cahaya yang Menuntun di Tengah Badai

  Di negeri langit yang bernama Sky Light, para peri cahaya hidup diantar bulan dan bintang malam. Setiap peri tentunya memiliki cahaya dan ...